Gadis Kretek
Rangkuman film gadis kretek versi novel dan versi film

Mimin membaca novel Gadis Kretek kira-kira awal 2023. Bersamaan dengan itu ramai media memberitakan akan ada tayangan filmnya di Netflix. Jadilah mimin menunggu-nunggu dan penasaran, apakah akan mirip antara cerita novel dengan filmnya? Dan, kabar gembira pun datang; film Gadis Kretek benar-benar tayang pada 2 November 2023 lalu. mimin langsung tancap gas nenonton filmnya dong di Netflix. Lima episode mimin lahap sampai tuntas tanpa jeda. Bagaimana hasilnya?

Ada perbedaan antara novel dan filmnya. Perbedaannya terletak pada latar. Latar pada novel terasa lebih luas mencakup zaman penjajahan, perjuangan kemerdekaan, pendudukan Jepang, pergolakan 1965, dan setelahnya. Sedangkan di film lebih fokus pada pergolakan 1965 dan setelahnya. Meskipun ada perbedaan latar, menurut mimin secara umum antara novel dengan filmnya justru saling melengkapi dan terciptalah gambaran lebih utuh dari kisah gadis kretek. Begitulah singkatnya hasil yang mimin dapat dari perbedaan antara versi novel dan versi Film di Netflix, Banyak cuplikan yang menggambarkan bagai mana persaingan di dunia kretek begitu sangat keras dan sangat tidak sehat.

Novel Gadis Kretek terhitung sudah lama muncul, terbit pada 2012, karya Ratih Kumala. Dicetak hingga cetakan ketujuh pada Oktober 2022 dan telah terbit dalam tiga bahasa –Jerman, Inggris, dan Arab-Mesir. Novel ini menarik, apalagi bagi yang suka romantisme dan sejarah. Dari novel ini tersaji kisah cinta, persaingan, dan intrik pada era perkembangan industri kretek di Indonesia.

Meskipun mungkin belum utuh karena berkutat hanya berada di tiga area Kota M – Kudus – Jakarta, namun secara umum cukup menjadi referensi untuk mewakili perkembangan kretek di Indonesia. Cerita dimulai dengan Soeraja yang sedang sekarat, memanggil-manggil Jeng Yah. Lebas, Karim, dan Tegar –anak-anak Soeraja– menjadi gundah, dan berupaya mencari siapa itu Jeng Yah hingga ke Kota M dan Kudus.

Kemudian cerita flashback pada kehidupan Idroes Moeria yang sederhana yang bekerja pada pabrik kretek yang akhirnya bertemu dengan Roemaisa yang jelita. Mereka jatuh cinta, namun tak mudah perjalanannya. Akhirnya mereka menikah dan lahirlah bayi yang bernama Jeng Yah –hingga menjadi gadis dewasa. Dan, kisah selanjutnya adalah kisah yang ada dalam versi film.

Dari novel ini banyak hal digambarkan, selain romantisme, kisah cinta, intrik yang terjadi di lingkungan industri kretek masa lalu, juga tergambarkan bagaimana para pengusaha kretek jatuh bangun membangun usaha, serta persaingan bisnis antarmereka.

Selain itu dari sudut sejarah, tergambarkan bagaimana lika-liku para pengusaha kretek dalam beradaptasi dengan segala perubahan politik yang ada. Misalnya rokok kretek Proklamasi yang muncul saat kemerdekaan, diproduksi oleh pabrik Soejagad di Kota M, bergambar sang proklamator. Rokok kretek Merdeka diproduksi oleh Idroes Muria di Kota M, sigaret kretek Arit Merah yang diproduksi oleh Soeraja di Kota M. Dan, masih banyak lagi nama kretek lainnya, seperti klobot Djagad, klobot Djojobojo, klembak menyan Mendak, kretek Gadis, kretek Garwo Kulo, kretek Djagad Raja, dan kretek Boekit Klapa.

Nama-nama tersebut mungkin bukan nama sebenarnya, tetapi Ratih Kumala mampu memberikan gambaran secara imajinatif bahwa nama-nama kretek tersebut benar adanya.

Dalam film Gadis Kretek, menurut saya hal yang menonjol juga sama yaitu romantisme dan persaingan para pengusaha kretek. Namun versi film lebih fokus menggambarkan era pergolakan 1965 dan setelahnya. Kisah Jeng Yah dan Soeraja menjadi sentral cerita.

Kisah dimulai dari sosok Dasiah (Jeng Yah), seorang perempuan anak pengusaha kretek Idroes Moeria; cantik, cerdas, memiliki pendirian, tak gampang jatuh cinta, dan berani. Yang akhirnya pun jatuh cinta kepada Soeraja, seseorang yang tak jelas asal usulnya, yang diangkat sebagai pagawai oleh Idroes Moeria.

Dengan berbagai romantika, akhirnya Idroes Moeria menyetujui Jeng Yah dan Soeraja menikah, meskipun harus membatalkan pertunangan dengan Seno Adji, seorang tentara dan anak pemilik kretek Boekit Klapa. Namun, apa daya, pesta pernikahan Jeng Yah dengan Soeraja batal. Idroes Moeria dan Jeng Yah ditangkap karena masuk daftar partai politik terlarang saat itu.

Dua tahun kemudian Jeng Yah kembali dari tahanan, tapi kekecewaan yang didapat; Soeraja justru melangsungkan pernikahan dengan Purwanti (anak Soejagad) rival Idroes Moeria. Sakit hati, kecewa, luka dirasakan Jeng Yah. Sedangkan Soeraja melanjutkan kehidupannya dengan Purwanti, tinggal di Jakarta, dan mengembangkan bisnis di ibu kota.

Romantisme dalam film Gadis Kretek ini menarik, menampilkan hubungan yang rumit karena perbedaan latar belakang Jeng Yah dengan Soeraja. Setelah susah payah meyakinkan Idroes Moeria, mereka akhirnya akan menikah, namun pergolakan politik dan intrik membuat kebahagiaan berubah. Dan, akhirnya berujung pada kekecewaan dan air mata.

Bagi penyuka kisah romatisme, kisah cinta Jeng Yah dengan Soeraja ini akan menjadi kisah yang akan membuat kepala terngiang-ngiang dalam beberapa hari setelah menonton filmnya.

***

Ada beberapa kisah persaingan antara Idroes Muria vs Soejagad dalam versi novel yang tidak disajikan dalam film. Seperti kisah bagaimana Idroes Moeria dan Soedjagad memperebutkan Roemaisa (Ibu Jeng Yah) dan bagaimana awal mula mereka bersaing dalam bisnis kretek.

Namun persaingan sangat jelas dan menonjol dalam versi film terlihat pada bagaimana Soedjagad mempengaruhi Soeraja (calon menantu Idroes Moeria) agar berpindah ke perusahaannya dengan berbagai iming-iming yang menggiurkan.

Puncak persaingan Idroes Moeria vs Soedjagad, yaitu saat secara diam-diam Soejagad memasukkan nama Idroes Moeria dalam catatan orang yang ditangkap karena terlibat partai politik terlarang. Dan, benar saja, akhirnya Idroes Muria menjadi korban. Bahkan seluruh keluarganya jatuh dalam kesengsaraan.

***

Andai saja kisah romantis dan persaingan Idroes Moeria vs Soejagad dalam novel juga dimasukkan dalam beberapa episode pada versi film, menurut saya akan lebih lengkap dan menarik. Rasanya mimin tak keberatan jika versi film dibuat lebih panjang. Tak hanya lima episode, ditambah beberapa episode agar kisah terdahulu juga bisa tersaji.

Tambahan beberapa episode dengan memasukkan kisah romantis dan persaingan Idroes Moeria vs Soejagad bisa jadi akan lebih memuaskan penonton yang telah membaca novel. Akhirnya, bagi yang belum sempat baca novel tak perlu risau. Kisah Gadis Kretek sudah tayang, silakan tonton dan lampiaskan rasa penasaran Anda!

More Posts

📢 Gambar Banner Berbayar